Islami

Wirid dan dzikir sesuai sunnah untuk perlindungan diri

Ihsan Firdaus

08 May 2023

534 Viewed

1. Membaca ayat kursi sebanyak satu kali ketika pagi dan sore hari

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ  لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ  يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

 

“Allah, tidak ada ilah (sembahan) yang haq (benar) kecuali Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nya segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin dari-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)

 

Dalil Keutamaan ayat kursi :

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan dalam sunnah taqririyah beliau (dalam konteks kisah ini berupa pembenaran) ketika jin berkata kepada Ubay bin Ka’ab tentang Ayat Kursi,

 

مَنْ قَالَهَا حِينَ يُمسِي أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُمْسِيَ. فلَمَّا أَصْبَحَ أتَى رَسُولُ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ: صَدَقَ الْخَبِيثُ.

 

 

“Barang siapa membacanya (ayat kursi) pada pagi hari, dia akan dilindungi dari (gangguan) kami (para jin) sampai sore. Barang siapa membacanya pada sore hari, akan dilindungi dari (gangguan) kami (para jin) hingga pagi.”  

Esoknya, Ubay mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam seraya menyebutkan kisahnya semalam, maka beliau besabda, “Makhluk khabis itu telah benar.” (Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib no. 662).

Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sunnah taqririyah beliau (dalam konteks kisah ini berupa pembenaran) ketika setan berkata kepada Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

 

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، ذَاكَ شَيْطَانٌ

 

“Apabila kamu menuju pembaringanmu, bacalah Ayat Kursi; niscaya kamu akan senantiasa bersama penjaga dari Allah dan setan tidak akan mendekatimu sampai datang waktu pagi.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Dia benar meski dia adalah seorang pendusta. Dia adalah setan.” (HR. al-Bukhari no. 3275)

 

2. Membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

 

قُلْ: {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} وَالمُعَوِّذَتَيْنِ حَينِ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ

 

 

“Bacalah surah al-Ikhlas dan al-mu’awwidzatain (surah al-Falaq dan surah an-Nas) tiga kali ketika sore dan tiga kali ketika pagi; niscaya akan mencukupimu dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud no. 5082. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no. 5082)

Makna “ketiga surat tersebut akan mencukupimu dari segala sesuatu” adalah melindungimu dari segala macam keburukan (termasuk penyakit, -pent.) (Lihat ‘Aunul Ma’bud ‘ala Syarhi Sunan Abi Dawud hlm. 2317).

 

3. Ketika pagi dan petang hari membaca doa ini sebanyak tiga kali:

 

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

 

BISMILLAHIL LADZII LAA YADHURRU MA’AS MIHII SYAI`UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’I WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM.

“Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit yang bisa memudaratkan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

 

مَن قَالَ: بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ؛ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلاَءٍ حَتَّى يُصْبِحَ، ومَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حَتَّى يُمْسِيَ

 

“Barang siapa mengucapkan BISMILLAHIL LADZII LAA YADHURRU MA’AS MIHII SYAI`UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’I WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM tiga kali (ketika sore), tidak akan menimpanya wabah atau bencana hingga pagi. Barang siapa mengucapkannya ketika pagi, tidak akan menimpanya wabah atau bencana hingga sore.” (HR. Abu Dawud no. 5088, dari sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu anhu. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 2 hlm. 10 no. 910).

 

4. Ketika sore hari membaca doa ini sebanyak tiga kali:

 

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

 

A’UUDZU BI KALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ.

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah (kalamullah) Yang Sempurna, dari kejahatan makhluk yang telah Dia ciptakan.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَالَ حِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِكَلمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ؛ لَمْ يَضُرَّهُ حُمَّةٌ تِلْكَ اللَّيْلةَ

 

 

“Barang siapa mengucapkan A’UUDZU BI KALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sengatan (hewan yang berbahaya) pada malam itu.” (HR. at-Tirmidzi no. 3604. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 3604).

 

5. Membaca doa meminta perlindungan dari segala sesuatu setiap pagi dan sore, serta berusaha untuk selalu membacanya.

Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma berkata,

 

لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُ هَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ

 

 

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan rangkaian doa berikut ketika sore dan pagi hari,

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي،

 

اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي،

 

اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

 

ALLAHUMMA INNII AS ALUKAL ‘AAFIYATA FIDDUNYAA WAL AAKHIRAH

ALLAHUMMA INNII AS ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FII DIINII WA DUNYAAYA WA AHLII WA MAALII

ALLAHUMMASTUR ‘AURATII WA AAMIN RAU’AATALLAHUMMAHFAZHNII MIN BAINI YADAYA WA MIN KHALFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAUQII WA A’UUDZU BI ‘AZHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII

 

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu al-‘afiyah (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat.

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu pemaafan dan al-‘afiyah pada agamaku, kehidupan duniaku, keluargaku, dan hartaku.

Ya Allah, tutuplah auratku (aurat dan aibku), berikan rasa aman padaku dari hal-hal yang aku takuti.

Ya Allah, jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagungan-Mu agar aku tidak ditenggelamkan dari arah bawahku.” (HR. Abu Dawud no. 5074, dinyatakan sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no. 5074 dan Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 1 hlm. 599 no. 765).

I

tulah beberapa wirid dan dzikir perlindungan dari berbagai keburukan yang akan menimpa, semoga dengan menghafal dan membaca nya secara rutin kita terhindar dari keburukan, kejahatan, penyakit dan wabah. Amiin ya robbal alamiin.

Disadur dan dirangkum dari : https://asysyariah.com/wirid-rutin-harian-sebagai-perlindungan-dari-penyakit/

Share On :